-->

Filsafat Epistemologi

Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

Filsafat Epistemologi



2. Epistemologi

Amirul Nuranbiya Official - Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki, mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuatan pengenalanya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya.

Semuanya mengandaliakan dalam bentuk begitu saja bahwa pengetahuan yang mengenai kodrat itu sangat mungkin, Apabilah beberapa di antara mereka yang menyarankan bahwa pengetahuan ini mengenai dalam bentuk struktur kenyataan dapat lebih dominan dimunculkan dari sumber-sumber tertentu ketimbang dari sumber-sumber yang lainya. Pengertian yang ada untuk diperoleh oleh manusia melalui akal, indra, dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, di antaranya adalah:

Filsafat Epistemologi
Filsafat Epistemologi


a) Metode Induktif

Induktif yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi yang disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum.

b) Metode Deduktif

Deduktif ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut.hal yang harus ada dalam metode deduktif adalah adanya perbandingan logis antara kesimpulan itu sendiri.penyelidikan bentuk logis itu bertujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah.

c) Metode Positifisme

Metode ini dikeluarkan oleh Agus Comte (1798-1857). Metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, faktual dan positif. Ia menyampaikan segala uraian atau persoalan di luar yang ada sebagai fakta.apa yang diketahui secara positif adalah segala yang tampak dari segala gejala. Selanjutnya demikian ini menjadi metode di dalam bidang filsafat atau ilmu dibatasi kepada setiap bidang gejala saja.

d) Metode Kontemplatif

Cara yang digunakan ini sangat mengatakan bahwa adanya keterbatasan dalam indera dan akal manusia untuk lebih memperoleh pengetahuan dalam sehingga objek yang dihasilkan pun juag berbeda-beda yang harusnya dikembangkan melalui suatu kemampuan akal yang disebut intuisi.

e) Metode Dialektis

Cara berfilsafat dalam dialektika pada mula-mulanya berarti sebuah metode tanya jawab untuk mencapai tujuan kejernihan filsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates. Namun Plato mengartikannya sebagai diskusi logika. Kini dialektika berarti tahapan logika yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan, juga menganalisis sistematik tentang ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam pandangan.

Penulis Artikel : Amirul Nuranbiya

Salam Hangat Dari Admin : Amirul Nuranbiya Official,
Terima Kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel